Sabtu, 28 April 2012

ANALISIS DPSR MENGENAI PENCURIAN IKAN YANG DILAKUKAN KAPAL ASING DI PERAIRAN INDONESIA


Driving Force
Driving Force yang menjadi pemicu eksternal terjadinya pencurian ikan oleh kapal asing di wilayah indonesia disebabkan oleh, pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga meningkatkan permintaan ikan dan kemamuan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan terseb. Dengan kondisi wlayah perairan indonesia yang relatively given dan stok yang secara global mulai menurun, menyebabakan negara seperti taiwan, korea berusaha mengembangkan kapasitas armada jarak jauhnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Driving force internal pada dasarnya hal-hal yang berkaitan dengan pola atau sistem interaksi yang ada pada sumber daya alam dan lingkungan di wilayah pesisir dan laut itu sendiri. Dimana kondisi perikanan di indonesia ini, kurangnya armada kapal domsetik untuk memanfaatkan sumber daya ikannya sendiri sehingga belum seluruhnya termanfaatkan mengingat kemampuan teknologi yang memang masih rendah. Serta denda yang dibebankan akibat pencurian jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh dari pencurian ikan.

Preasure
Pertama, alasan konservasi di mana bahwa pemanfaatan sumberdaya perikanan yang menyalahi aspek-aspek konservasi pada akhirnya akan membawa kerusakan terhadap sumberdaya itu sendiri. Pada akhirnya suplai protein bagi masyarakat dunia pun akan terganggu. 
Kedua, adalah alasan ekonomi di mana dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen, maka permintaan terhadap komoditas ikan yang aman dari segi lingkungan maupun hukum semakin meningkat. Pada konteks ini, promosi pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bertanggung jawab menjadi sangat gencar dilakukan oleh FAO sejak diterbitkannya Code of Conduct for Responsible Fisheries pada tahun 1995.
Rusaknya kedaulatan wilayah, kerugian ekonomi yang sangat besar bahkan kerugian yang diakibatkan oleh menurunnya kemamupan sdi untuk menghasilkan rente ekonomi di masa mendatang.

State
Terjadinya overfishing secara ekonomi dan biologi. Overfishing secara ekonomi adalah input yang melebihi kapasitas seharusnya dari perairan pesisir di wilayah ini. Kelebihan kapasitas ini menyebabkan terjadinya penurunan rente sumber  daya perikanan tangkap karena biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan untuk memperoleh ikan menjadi lebih mahal untuk stok ikan yang semakin menurun (too many boat chasing too few fish). Hal ini terjadi karena daya jangkau nelayan masih sangat rendah terbatas perairan pesisir karena sarana kapal yang tidak memadai.
Faktor global lain : berpengaruh terhadap ikan yang bermigrasi lintas wilayah. Sebagai cunto terdapat beberapa ikan seprti ikan tuna yang melewati batas ZEE.
Access fee tidak bisa ditentukan secara tepat dan tidak menguntungkan kedua belah pihak

Response
Response yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menaggulangi pencurian yang dilakukan oleh kapal asing diantaranya seperti menghentikan izin operasi kapal asing, menginvestasi perusahaan perikanan untuk mengembangkan armada modern,fasilitas pasca panen dan fasilitas lainnya. Diharapkan lapnagan pekerjaan di wilayah pesisisir lebih banyak diserap sehingga tekanan sumber daya di wilayah pesisisir berkurang. Izin perasi kapal ikan asing hanya diberikan secara selektif dan terbatas berdasarkan spesies tangkapan tertentu, alat tangkap tertentu dan wilayah operasi fishing ground tertentu juga seperti misalnya hanya di wilayah indonesia timur saja. Sehingga biaya untuk mengawasi relatif lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari perizinan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar